Banyak Baca Banyak Lupanya

Pernah nggak suatu kali kalian sedang membaca buku, kalian sangat suka sekali isi cerita dari buku itu, kalian baca dengan asyik dan ...


Pernah nggak suatu kali kalian sedang membaca buku, kalian sangat suka sekali isi cerita dari buku itu, kalian baca dengan asyik dan hati yang senang, tetapi beberapa waktu kemudian ketika kalian ingin menceritakan isi buku yang sudah selesai dibaca itu ke teman-teman, kalian lupa apa yang menjadi poin penting dari buku itu sendiri? 

Atau, di satu pagi kalian sedang santai membaca berita-berita terbaru di newsletter gadget kalian, tetapi di hari kemudian kalian lupa-lupa ingat apa sudah kalian baca di pagi kemarin.
Kesal sendiri kan?

Itu yang sedang saya alami sekarang, akhir-akhir ini saya sulit untuk fokus membaca, semua informasi yang masuk ke otak tiba-tiba bias, akibatnya saya menjadi inkonsisten dalam menceritakan ulang hasil dari membaca, alias lupa-lupa ingat. Mungkin ini sedikit sok melankolis hehe, tapi nyatanya inilah yang saya alami. Bagi saya yang sering kalap membeli buku, lupa (apalagi tidak paham) akan isi buku yang sudah dibeli itu sifatnya mubazir sekali. 

Oleh karena itu, setelahnya saya mulai mencari-cari cara untuk menghindari kejadian seperti di atas tadi. Mulai dari cari tips-tips di internet, sampai memberi pertanyaan pada teman-teman yang saya rasa cukup relevan dan ahli untuk menjawab rasa penasaran saya. 

 
 
“Kenapa akhir-akhir ini saya sering tidak fokus membaca ? adakah tips-tips atau cara yang bisa saya lakukan untuk setidaknya mengurangi ‘kelupaan’ akan materi yang sudah saya baca?”


Riyan Andrian Haris
“Mungkin pas kamu baca, kamu lagi banyak pikiran hahaha. Ketika sedang membaca, pikiran kan harus tenang dan santai, kalau ada satu aja ingatan yang kontradiksi dengan kegiatan membaca, itu bisa mengganggu konsentrasi. Akibatnya informasi yang kamu peroleh hmmm istilahnya ‘nyicil‘.

Runut juga kebiasaan membaca kamu, misal kamu baca-baca berita via CNN, berapa berita yang sanggup dibaca dalam sekali membuka CNN? Misal 10 sekaligus, dengan topik yang masing-masing berbeda. Nah, kebiasaan mendapatkan informasi loncat-loncat seperti itu juga biasanya informasi intinya mudah terlupakan, karena semua didapat dengan susunan yang acak-acakan dan tidak terstruktur rapi. 

Informasi di internet itu cenderung singkat dan on point, jadi ada kemungkinan kamu terbiasa membaca sebuah tulisan yang singkat, beragam topik dan on point juga, jadi saat kamu mulai membaca tulisan yang poin-poin di atas nggak termasuk di dalamnya, kamu ada kecenderungan bosan dan cepat buyar konsentrasinya, hahaha“ (20 Oktober 2015)


 Inni Daarotu J.
 
“Teteh rasa, kamu harus cari suasana baca baru, kalau biasanya kamu senang baca di kosan atau atas kasur, sekarang cobalah keluar dari comfort zone, cari tempat nyaman lain yang menurut kamu pas buat baca buku, lebih baik lagi yang di luar ruangan, barangkali dengan suasana atau lingkungan kamu yang baru, kamu bisa lebih konsentrasi……. Coba duduk-duduk di bawah pohon taman kampus, atau pinggir lapangan kalau lagi nggak dipake. Di luar ruangan selain karena udaranya lebih enak, kamu juga lebih leluasa“ (15 Nopember 2015)

Dejan Agustina

“Urang mah mun baca buku nu berat-berat sama we teu bisa fokus jeung sok tunduh. Makanya kalau sebelum baca buku yang isinya berat, urang suka baca tulisan nu gampang dicerna heula, contohna kumpulan cerpen atawa puisi, zine-zine, atau selebaran masjid ge dibaca we heula, nu penting relax-na dulu we, itung-iung warming up gitu lah, baru setelah momennya pas, masuk buku berat. Mun masih tunduh, sibeungeut dulu atau wudhu, nonton serial TV dulu, ngopi dulu, kalau udah seger, baru baca lagi“ (20 Oktober 2015)

Maruli A. D.

“Kegiatan membaca itu ada polanya, dan pola baca terbentuk alami dari apa yang kita suka. Baca dulu apa yang disukai, kalo memaksakan baca apa yang ga kita sukai, ya susah untuk fokus. Kalau suka kajian filsafat, misalnya, nanti pola baca dan pikir akan terbentuk dengan sendirinya. Begitu juga kajian yang kita sukai lainnya. Pertanyaannya, Apa kajian yang lo sukai? Dengan lo nemu apa yang disukai, pola baca akan terbangun, nah kalau pola baca udah mantap, tertib membaca juga bakalan nyusul, pengkondisian diri juga ga akan susah-susah kalau udah menyangkut apa yang kita suka, kan? Intinya temukan dulu apa yang lo suka, gitu bro.

…………… Apa apa ? gimana ? 

Kalau lo mau coba keluar dari comfort zone dengan membaca sesuatu yang baru buat lo, itu sah sah aja. Cuman yang harus digaris bawahi adalah, sebelum lo mulai terjun, kenali dan pahami dulu kajian yang ingin dipelajari, the more you understand about a particular subject, the more ‘hooks’ keep the facts in there. Minimal ngerti dan tau dasar-dasarnya aja dulu.” (7 Nopember 2015)


Fadhli Fauzi

“Coba deh, bikin resume di halaman-halaman yang dianggap menarik atau penting, caranya bisa dengan menuliskan langsung di ruang kosong pinggir teks, atau yang lebih mudahnya bisa dengan menempelkan sticky notes di pinggiran halamannya, kalo bisa yang warna-warni biar ngejreng hahaha. Juga kasih highlight di setiap paragraf dengan stabilo.

Jangan lupa setelah selesai membaca itu, bagikan informasi yang didapat ke temen-temen, kalau bisa sih sesegera mungkin, kalo dientar-entar percuma dong nanti lo nya keburu lupa lagi hahahaa. Setelah selesai baca buku, juga bisa lah bikin tulisan kecil-kecilan. Dengan re-writing, otak kita jadi ter-stimulasi lagi buat mengingat-ingat apa yang udah dibaca.

Gua pernah baca, ada 3 langkah mudah buat improve ingatan, (1) Impress, (2) associate, (3) repeat. 

Impress itu menempatkan dan menggambarkan di benak, bahwa kita ikut serta dalam event yang berlangsung di dalam cerita / kajian. Associate itu hubungkan atau koneksikan kejadian di dalam cerita dengan kejadian nyata di sekitar yang pernah kita alami. Repeat, semakin banyak mengulang, semakin memperkuat ingatan kita, tapi emang kalo seluruh halaman kita  baca ulang itu capek plus malesin hahaha, nah dari sinilah fungsi resume bertambah lagi, tinggal baca ulang resume yang sudah dibuat. Sesederhana itu loh.” (31 Oktober 2015)

*****

Terakhir, saya kutip tips dari penulis novel terkenal, The Trilogy of Narnia. It is a good rule after reading a new book, never to allow yourself another new one till you have read an old one in between.”.

Jangan takut untuk lupa, karena lupa itu sudah sejatinya adalah human phenomenon, yang memang akan selalu kita alami. Tapi yang harus ditakuti adalah membiarkan diri kita lupa dan enggan mencari tahu, padahal banyak sekali cara kreatif bahkan strategi paling sederhana yang bisa kita lakukan.



Sumber Gambar:

You Might Also Like

4 comments

  1. Innamal a'malu binniyat. Mungkin bukan masalah tekniknya harus gimana - ini mah masalah preferensi tiap orang, tapi lebih ke niat sih. Kenapa kita harus banyak baca? Emang buat apa sih baca? Kenapa harus baca buku ini?

    ReplyDelete
  2. Tapi aku setuju banget sih sama yang bilang di Internet kebanyakan orang baca yang singkat dan to the point. Sebenernya bukan di Internet doang, karena sekarang zamannya udah digital banget, banyak informasi yang harus diserap tapi lebih sedikit waktu yang dipunya. Penulis jadi dituntut buat nulis sesingkat mungkin tapi ada pointnya. (Ini kata Anita Moran CEO Gogirl!)

    Tapi kalo aku sendiri sih kalo emang suka sama genre buku/artikelnya bacanya pasti fokus, nggak di skip dan masih ingat (meskipun nggak detai banget)

    ReplyDelete
  3. Enggan cari tahu itu mah kunci banget ya kak :)

    ReplyDelete