Banyak Baca Banyak Lupanya
Monday, November 30, 2015
Pernah
nggak suatu kali kalian sedang membaca buku, kalian sangat suka sekali isi
cerita dari buku itu, kalian baca dengan asyik dan hati yang senang, tetapi
beberapa waktu kemudian ketika kalian ingin menceritakan isi buku yang sudah
selesai dibaca itu ke teman-teman, kalian lupa apa yang menjadi poin penting
dari buku itu sendiri?
Atau,
di satu pagi kalian sedang santai membaca berita-berita terbaru di newsletter
gadget kalian, tetapi di hari kemudian kalian lupa-lupa ingat apa sudah kalian
baca di pagi kemarin.
Kesal
sendiri kan?
Itu
yang sedang saya alami sekarang, akhir-akhir ini saya sulit untuk fokus
membaca, semua informasi yang masuk ke otak tiba-tiba bias, akibatnya saya
menjadi inkonsisten dalam menceritakan ulang hasil dari membaca, alias lupa-lupa
ingat. Mungkin ini sedikit sok melankolis hehe, tapi nyatanya inilah yang saya
alami. Bagi saya yang sering kalap membeli buku, lupa (apalagi tidak paham) akan
isi buku yang sudah dibeli itu sifatnya mubazir sekali.
Oleh
karena itu, setelahnya saya mulai mencari-cari cara untuk menghindari kejadian
seperti di atas tadi. Mulai dari cari tips-tips di internet, sampai memberi
pertanyaan pada teman-teman yang saya rasa cukup relevan dan ahli untuk menjawab
rasa penasaran saya.
“Kenapa akhir-akhir ini saya sering tidak fokus membaca ? adakah
tips-tips atau cara yang bisa saya lakukan untuk setidaknya mengurangi
‘kelupaan’ akan materi yang sudah saya baca?”
Riyan Andrian Haris
“Mungkin
pas kamu baca, kamu lagi banyak pikiran hahaha. Ketika sedang membaca, pikiran
kan harus tenang dan santai, kalau ada satu aja ingatan yang kontradiksi dengan
kegiatan membaca, itu bisa mengganggu konsentrasi. Akibatnya informasi yang
kamu peroleh hmmm istilahnya ‘nyicil‘.
Runut
juga kebiasaan membaca kamu, misal kamu baca-baca berita via CNN, berapa berita
yang sanggup dibaca dalam sekali membuka CNN? Misal 10 sekaligus, dengan topik
yang masing-masing berbeda. Nah, kebiasaan mendapatkan informasi loncat-loncat
seperti itu juga biasanya informasi intinya mudah terlupakan, karena semua
didapat dengan susunan yang acak-acakan dan tidak terstruktur rapi.
Informasi
di internet itu cenderung singkat dan on point, jadi ada kemungkinan kamu
terbiasa membaca sebuah tulisan yang singkat, beragam topik dan on point juga,
jadi saat kamu mulai membaca tulisan yang poin-poin di atas nggak termasuk di
dalamnya, kamu ada kecenderungan bosan dan cepat buyar konsentrasinya, hahaha“
(20 Oktober 2015)
Inni Daarotu J.
“Teteh
rasa, kamu harus cari suasana baca baru, kalau biasanya kamu senang baca di
kosan atau atas kasur, sekarang cobalah keluar dari comfort zone, cari tempat
nyaman lain yang menurut kamu pas buat baca buku, lebih baik lagi yang di luar
ruangan, barangkali dengan suasana atau lingkungan kamu yang baru, kamu bisa
lebih konsentrasi……. Coba duduk-duduk di bawah pohon taman kampus, atau pinggir
lapangan kalau lagi nggak dipake. Di luar ruangan selain karena udaranya lebih
enak, kamu juga lebih leluasa“ (15 Nopember 2015)
Dejan Agustina
“Urang
mah mun baca buku nu berat-berat sama we teu bisa fokus jeung sok tunduh.
Makanya kalau sebelum baca buku yang isinya berat, urang suka baca tulisan nu
gampang dicerna heula, contohna kumpulan cerpen atawa puisi, zine-zine, atau
selebaran masjid ge dibaca we heula, nu penting relax-na dulu we, itung-iung
warming up gitu lah, baru setelah momennya pas, masuk buku berat. Mun masih
tunduh, sibeungeut dulu atau wudhu, nonton serial TV dulu, ngopi dulu, kalau
udah seger, baru baca lagi“ (20 Oktober 2015)
Maruli A. D.
“Kegiatan
membaca itu ada polanya, dan pola baca terbentuk alami dari apa yang kita suka.
Baca dulu apa yang disukai, kalo memaksakan baca apa yang ga kita sukai, ya
susah untuk fokus. Kalau suka kajian filsafat, misalnya, nanti pola baca dan
pikir akan terbentuk dengan sendirinya. Begitu juga kajian yang kita sukai
lainnya. Pertanyaannya, Apa kajian yang lo sukai? Dengan lo nemu apa yang
disukai, pola baca akan terbangun, nah kalau pola baca udah mantap, tertib
membaca juga bakalan nyusul, pengkondisian diri juga ga akan susah-susah kalau
udah menyangkut apa yang kita suka, kan? Intinya temukan dulu apa yang lo suka,
gitu bro.
……………
Apa apa ? gimana ?
Kalau
lo mau coba keluar dari comfort zone dengan membaca sesuatu yang baru buat lo,
itu sah sah aja. Cuman yang
harus digaris bawahi adalah, sebelum lo mulai terjun, kenali dan pahami dulu
kajian yang ingin dipelajari, the more you understand about a particular
subject, the more ‘hooks’ keep the facts in there. Minimal ngerti dan
tau dasar-dasarnya aja dulu.” (7 Nopember 2015)
Fadhli Fauzi
“Coba
deh, bikin resume di halaman-halaman yang dianggap menarik atau penting, caranya
bisa dengan menuliskan langsung di ruang kosong pinggir teks, atau yang lebih
mudahnya bisa dengan menempelkan sticky notes di pinggiran halamannya, kalo
bisa yang warna-warni biar ngejreng hahaha. Juga kasih highlight di setiap
paragraf dengan stabilo.
Jangan
lupa setelah selesai membaca itu, bagikan informasi yang didapat ke
temen-temen, kalau bisa sih sesegera mungkin, kalo dientar-entar percuma dong
nanti lo nya keburu lupa lagi hahahaa. Setelah selesai baca buku, juga bisa lah
bikin tulisan kecil-kecilan. Dengan
re-writing, otak kita jadi ter-stimulasi lagi buat mengingat-ingat apa yang
udah dibaca.
Gua pernah baca, ada 3 langkah mudah
buat improve ingatan, (1) Impress, (2) associate, (3) repeat.
Impress itu menempatkan dan
menggambarkan di benak, bahwa kita ikut serta dalam event yang berlangsung di
dalam cerita / kajian. Associate itu hubungkan atau koneksikan kejadian di
dalam cerita dengan kejadian nyata di sekitar yang pernah kita alami. Repeat,
semakin banyak mengulang, semakin memperkuat ingatan kita, tapi emang kalo
seluruh halaman kita baca ulang itu
capek plus malesin hahaha, nah dari sinilah fungsi resume bertambah lagi,
tinggal baca ulang resume yang sudah dibuat. Sesederhana itu loh.” (31 Oktober
2015)
*****
Terakhir, saya kutip tips dari
penulis novel terkenal, The Trilogy of Narnia. “It is a good
rule after reading a new book, never to allow yourself another new one till you
have read an old one in between.”.
Jangan takut untuk lupa, karena lupa itu sudah
sejatinya adalah human phenomenon, yang memang akan selalu kita alami. Tapi
yang harus ditakuti adalah membiarkan diri kita lupa dan enggan mencari tahu,
padahal banyak sekali cara kreatif bahkan strategi paling sederhana yang bisa
kita lakukan.
Sumber Gambar:
4 comments
Innamal a'malu binniyat. Mungkin bukan masalah tekniknya harus gimana - ini mah masalah preferensi tiap orang, tapi lebih ke niat sih. Kenapa kita harus banyak baca? Emang buat apa sih baca? Kenapa harus baca buku ini?
ReplyDeleteiya yah rip yah, harus jelas niatnya juga :')
DeleteTapi aku setuju banget sih sama yang bilang di Internet kebanyakan orang baca yang singkat dan to the point. Sebenernya bukan di Internet doang, karena sekarang zamannya udah digital banget, banyak informasi yang harus diserap tapi lebih sedikit waktu yang dipunya. Penulis jadi dituntut buat nulis sesingkat mungkin tapi ada pointnya. (Ini kata Anita Moran CEO Gogirl!)
ReplyDeleteTapi kalo aku sendiri sih kalo emang suka sama genre buku/artikelnya bacanya pasti fokus, nggak di skip dan masih ingat (meskipun nggak detai banget)
Enggan cari tahu itu mah kunci banget ya kak :)
ReplyDelete